Sabtu, 28 Agustus 2010

UC Browser VS Opera Mini



Berbicara tentang browser ponsel, pasti orang langsung akan mengasosiasikannya dengan Opera Mini, Safari, Bolt, SkyFire, atau bahkan browser besutan Mozilla: Fennec.
Tapi ternyata China punya browser yang selama ini tak terlalu terpantau oleh radar, yakni peramban mobile bernama UC Mobile. Padahal, jumlah pengguna browser ini jauh lebih besar daripada browser-browser pesaing.
Bila dalam laporan The State of Mobile Web terbarunya Opera Software mengklaim memiliki sekitar 62,3 juta pengguna Opera Mini di seluruh dunia, UC Mobile mengklaim memiliki lebih dari 100 juta basis pelanggan di 145 negara.
Yang terbanyak tentunya adalah pengguna dari negeri mereka sendiri (di China UC Mobile adalah penguasa browser mobile dengan 80 persen pangsa pasar).
Di Hotel Nikko Jakarta, Kamis 26 Agustus 2010 lalu, UC Mobile mengumumkan langkah mereka masuk ke pasar Indonesia dan secara resmi merilis versi browser berbahasa Indonesia mereka.
Tak main-main, target kehadiran mereka di sini adalah mematahkan dominasi Opera Mini yang memang sudah sangat populer di hati para pengguna internet mobile Indonesia.
Jumat 28 Agustus lalu, tim peramban UC Mobile yang terdiri dari CEO Yu Yongfu, Senior Product Manager Duan Wei, dan Perwakilan UC Mobile Indonesia Andy Zain, menyambangi markas VIVAnews di Menara Standard Chartered Lt 31 Jakarta Selatan.
Kepada tim VIVAnews, mereka menceritakan rencana strategi mereka mengalahkan Opera Mini dan menguasai pangsa pasar peramban mobile di sini. Mulai dari rencana mereka membangun tim lokal, menyediakan nilai lebih yang mereka tawarkan, hingga rencana membangun server di Indonesia. Berikut, petikan wawancara menarik dengan tim UC Mobile.
Apa yang melatar belakangi Anda untuk masuk ke Indonesia?  
Yu Yongfu (YY): Kami saat ini sudah memasuki 145 negara. Kenapa kami ingin mulai masuk ke Indonesia, karena dalam urutan populasi atau jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat.
Selain itu dari sisi karakter dan sifat pengguna  internet, Indonesia memiliki kemiripan dengan China. Salah satunya adalah China dan Indonesia sama-sama memiliki jumlah pengguna internet mobile yang besar.
Andy Zain (AZ): Selama ini orang selalu mengutamakan situs web untuk dikonsumsi di layar  komputer. Selama ini strategi mobile cuma sekadar pelengkap saja.
Padahal berbicara tentang Indonesia adalah bicara tentang pengguna internet mobile yang besar. Bagi kebanyakan orang Indonesia, ponsel adalah komputer pertama bagi mereka. Ponsel juga merupakan perangkat TV pertama yang mereka miliki. Mereka pertama kali terhubung ke internet, menggunakan email, juga melalui ponsel.
Karena kebanyakan ponsel yang dimiliki oleh masyarakat adalah ponsel kelas low end. Oleh karenanya browser di sini memegang peranan penting. Tahun ini, ada sekitar 40 juta ponsel yang akan masuk ke Indonesia. 80 persen di antaranya adalah ponsel kelas low end dengan harga di bawah Rp 1,5 juta. 10-12 juta ponsel yang masuk, atau sekitar 40 persen di antaranya, adalah ponsel buatan China.
Yang kedua adalah masalah infrastruktur internet yang tidak stabil. Kadang terhubung, kadang putus. Jadi perlu sebuah browser yang bisa mengatasi masalah ini. Oleh karenanya kami menawarkan UC browser.
Sebenarnya perusahaan kami diawali pada 2004. Kami termasuk perusahaan pionir yang menggunakan teknologi proxy browser. Proxy browser adalah teknologi yang menggunakan kombinasi aplikasi di tingkat client (di handset) dengan cloud server (server milik UC browser).
Saat pengguna berselancar di internet, kami melakukan kompresi data di tingkat server. Ponsel memiliki tenaga prosessing yang terbatas. Sementara situs web biasanya dirancang untuk layar komputer yang besar, yang tentu memiliki reource yang lebih besar.

Maka kami mengkompres seluruh data di situs web tadi sehingga ukuran datanya bisa lebih kecil kemudian mengirimnya ke handset pengguna, agar bisa dinikmati dengan nyaman dan cepat.
Dengan cara ini, pengguna ponsel bisa menghemat bandwidth internet yang mereka konsumsi. Kami bisa mengkompres semuanya, gambar, teks, hingga 85 persen atau lebih dari itu.
Kami juga memiliki fitur-fitur seperti fitur preload. Tak jarang sebuah artikel berisi tulisan yang panjang sehingga disajikan secara bersambung. Kami memiliki teknologi yang mampu mendeteksi apakah sebuah laman akan bersambung ke halaman berikutnya (next page) atau tidak.
Bila artikel itu bersambung, saat halaman pertama dibuka, kami akan segera mengunduh artikel halaman berikutnya di balik background (secara tidak terlihat). Maka saat pengguna mengeklik halaman berikutnya, browser kami sudah bisa langsung memuatnya dengan cepat.
Selain itu kami juga memiliki teknologi dowload manager. Fitur ini sangat berguna bagi pengguna internet mobile di Indonesia yang memiliki jaringan yang tidak stabil.
Saat Anda mengunduh data sebesar 10 MB atau 5MB, di tengah jalan tiba-tiba koneksi mati. Nah, dengan dowload manager, Anda tidak perlu mengulangi download lagi dari awal.
Saat koneksi internet kembali normal, Anda tinggal meneruskan untuk mengunduh data yang belum didownload. Jika ingin menghentikan unduhan pun, Anda bahkan cukup menekan tombol pause dan melanjutkannya di waktu yang Anda inginkan.
Selain itu, download manager juga memiliki fitur multithread, di mana browser bisa memotong-motong data yang didownload menjadi beberapa slot dan mendownloadnya secara bersamaan. Sehingga ini bisa mempercepat waktu download.
Jadi browser kami sangat hemat. Pengguna bisa menghemat bandwidth dan waktu loading mereka saat browsing internet. Dengan demikian, pengguna akan bisa mengkonsumsi lebih banyak konten. Dan mereka bisa mengkonsumsi lebih banyak pageviews.

Kami pengguna internet dari Indonesia banyak yang menggunakan browser Opera Mini di perangkat ponsel. Lalu Anda mengklaim bahwa Anda lebih besar daripada Opera Mini, bisa dijelaskan mengenai klaim Anda?
YY: Kami telah mengembangkan UC browser sejak 6 tahun yang lalu. Namun, Opera Mini mungkin memang lebih dikenal. Selama enam tahun terakhir, kami bersaing dengan Opera di negara asal kami, China, kami telah membuktikan bahwa di China, pangsa pasar UC Browser telah mencapai 80 persen, sedangkan pengguna Opera Mini di sana cuma 5 persen.
Dari data tersebut, UC browser sepertinya memang lebih disukai oleh pengguna internet mobile di China. Kami saat ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna.
Sementara jumlah pengguna Opera Mini baru sekitar 50 juta. Tahun ini Nokia sudah melakukan investasi ke UC Browser. Nokia tentu juga sudah membandingkan UC Browser dengan browser yang lain termasuk Opera Mini. Dan hasilnya kami memang lebih baik.
Selain pengguna di China, negara mana saja yang memiliki jumlah pengguna UC browser paling banyak?
YY: Untuk saat ini UC browser telah memiliki 8 persen pangsa pasar mobile, di Rusia kami telah menjadi nomor 2 di Rusia.
Apa saja kemampuan browser Anda bila dibandingkan dengan Opera Mini. Anda bilang Anda bisa mengkompres data hingga 85 persen. Sementara Opera mengklaim bisa mengkompres data hingga 90 persen?
YY: Menurut saya itu hanya bahasa pemasaran dan promosi dari mereka saja. Sebenarnya mereka hanya bisa mengkompres ukuran data hingga 80 persen saja.
Bila dibandingkan dengan Opera Mini, kami memiliki tiga keunikan. Antara lain kecepatan. Ini adalah faktor terpenting yang dibutuhkan oleh pengguna internet.
Yang kedua adalah faktor user experience. Setelah sekitar 7 tahun dedikasi kami di dunia internet mobile, berdasarkan dari pengembangan dan penelitian berkesinambungan kini kami memiliki user experience yang terbaik.
Yang terakhir adalah aspek fungsi. Kami adalah pertama yang mengembangkan arsitektur cloud computer untuk browser, dan kami adalah browser yang pertama yang mendukung flash 10.

Browser UC Mobile
Masalah yang dihadapi teknologi proxy server, bila server yang digunakan berada di luar Indonesia, berarti kita tetap saja mengkonsumsi bandwidth internasional. Apakah UC browser berencana memasang server di Indonesia atau di negara-negara tetangga?
YY: Ini tergantung dari bagaimana kita melihat browser. Dulu kita memandang browser sebagai alat, untuk mengakses internet, sementara kami memandang browser sebagai suatu service atau layanan. Bila kita mau masuk ke Indonesia, kita harus melakukan lokalisasi, kita harus mengerti apa yang diinginkan masyarakat Indonesia. Jadi kita harus menaruh server di Indonesia.
Tentu, yang terdekat dengan pengguna akan lebih baik. Misalnya Opera Mini yang servernya berada di Norwegia, sementara UC browser di China. Maka bila ada gangguan server, teknisi kami akan bisa memperbaiki lebih cepat.
Selain itu setiap negara kan memiliki karakter dan kebiasaan yang berbeda, maka UC mungkin akan membuat browser versi khusus yang dibuat bagi pengguna di Indonesia.
Sementara Opera Mini hanya membuat satu jenis browser  yang dijalankan untuk seluruh dunia. Kelebihan kami, setiap tempat kami memiliki versi yang berbeda. Bila nanti kami membuat browser versi Indonesia dan Anda merasa tidak puas, silakan berikan feedback kepada kami, dan kami akan berusaha untuk memperbaikinya.
AZ: Yang ingin saya garis bawahi adalah, UC memandang bahwa browser itu bukan semata-mata tools. Tapi sebagai service atau layanan. Jadi layanan itu harus dibuat untuk pasar tertentu. Berarti yang membuat harus mengerti tentang pasar itu. Ini tidak seperti membuat pisau yang kita tidak tahu pisau itu mau dibuat untuk apa.
Tapi ini adalah jasa pemotongan. Kita harus tahu yang dipotong apa, yang memotong siapa. Jadi kalau layanan itu membutuhkan tim yang harus mengerti kondisi di sini, akan kita siapkan.
Kalau jasa ini membutuhkan kita untuk membangun server di sini supaya layanannya bagus, maka kita juga akan siapkan server di sini. Ini adalah cara pandang yang sangat beda bila dibandingkan misalnya dengan Opera.
Browser berteknologi proxy server juga punya masalah interaktivitas. Orang bisa mengunduh (mendownload data) namun, tidak bisa mengunggah data ke fitur yang disediakan oleh situs yang bersangkutan. Untuk mengatasi hal ini, Opera menyediakan Opera Mobile yang memiliki fitur yang lebih lengkap daripada Opera Mini. Bagaimana Anda mengatasinya?
YY: Opera Mini dan Opera Mobile memang memiliki teknologi yang berbeda. Opera Mini menggunakan arsitektur C-S (Client and Server) yang menggunakan aplikasi klien dan cloud server, sementara Opera Mobile hanya memiliki aplikasi klien.
Berdasarkan pengalaman, kami memandang teknologi masa depan adalah teknologi arsitektur C-S. Karena kemampuan dari ponsel sudah jelas lebih terbatas daripada kemampuan komputer.
Sementara, baterai ponsel yang ada saat ini, berbasis Lithium saat ini memiliki kemampuan yang terbatas, jadi dengan keterbatasan itu, teknologi C-S inilah yang paling baik saat ini.
Nah, bila dibandingkan antara Opera Mini dan UC browser, tentu saja UC browser lebih baik. Kami selalu lebih terdepan dibandingkan dengan Opera Mini. Sementara, Opera Mobile memiliki teknologi lain.
AZ: Saya juga ingin menambahkan bahwa UC memang memandang bahwa teknologi C-S adalah yang paling baik bagi internet mobile. Tentu kami akan terus menambahkan fitur-fitur baru dalam pengembangan.
Yang tak kalah penting, semua versi browser yang kami tawarkan adalah gratis. Browser Java Edition, Symbian Edition, Android Edition, semuanya gratis.
Jadipengguna bisa menjangkau teknologi ini dengan gratis. Sementara Opera Mini untuk Symbian adalah edisi yang berbayar. Sementara kami tidak. Kami melakukan optimalisasi di tiap platform yang kami buat.
Kenapa Anda hanya mengkhususkan diri pada browser ponsel. Padahal banyak gadget yang bisa terhubung ke internet, termasuk konsol game?
AZ: Memang ada banyak cara untuk terhubung ke internet. Bisa lewat TV, PC, ponsel. Namun menurut kami yang terbaik adalah ponsel. Semua orang pasti menggunakan ponsel, jadi ponsel itu yang sama sekali tidak bisa ditinggalkan oleh orang-orang.
Oleh karena itulah UC Mobile sangat fokus di ponsel. Kami memiliki 700 karyawan di China. 500 orang fokus cuma untuk membangun browser mobile. Mungkin ini adalah tim terbesar yang fokus hanya pada browser ponsel. Oleh karenanya kami bisa hadir di berbagai platform, mulai dari Java, Symbian, BB, iphone, Android, dan Windows Mobile.
Bagaimana UC Browser melihat prospek internet mobile di Indonesia?
YY: Saya banyak berbincang dengan orang-orang, mereka menganggap pasar Indonesia adalah kecil. Tapi saya percaya sebaliknya. Indonesia tidak hanya memiliki jumlah penduduk yang berada di peringkat empat.
Indonesia juga merupakan negara ke empat yang memiliki pertumbuhan internet mobile terbesar, setelah China, Jepang, dan Amerika Serikat. Itu bisa dilihat dari jumlah pengguna Facebook di Indonesia yang kini bisa dibilang terbesar kedua setelah Amerika Serikat.
Saya pikir, posisi Indonesia di dunia internet mobile akan terus meningkat, karena volume pasar ponsel di sini sangat-sangat jauh lebih besar daripada pasar komputer. Oleh karenanya, saat saya pertama kali ke sini setengah tahun lalu, saya sangat tertarik dengan pasar di sini
Apa saja target Anda di Indonesia?
YY: Enam tahun yang lalu, orang banyak menggunakan TV. Kemudian orang mulai beralih kepada komputer PC, kemudian akhirnya tren bergeser ke perangkat yang berlayar lebih kecil yakni ponsel.
Jumlah pengguna perangkat berlayar kecil pun semakin bertambah banyak. Kini memiliki ponsel adalah seperti sebuah keharusan. Tapi kita tidak perlu memiliki komputer atau televisi.
Oleh karenanya kami fokus pada ponsel. Perkembangan mobile internet juga semakin cepat. Pada tahun 2006 di Jepang, pertumbuhan internet mobile sudah melampaui pengakses internet lewat komputer. Hal itu juga akan dialami China tahun depan, di mana angka pengguna internet mobile bisa melampaui pengguna internet dari komputer.
Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan internet yang tinggi, dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 80 persen. Kami mematok target yang lebih tinggi dari itu, karena selama enam tahun terkahir angka rata-rata pertumbuhan kami lebih dari 500 persen. Maka sangat mungkin bagi kami untuk memasang target di sini dengan angka pertumbuhan 500 persen.
Mungkin butuh 3 tahun bagi kami untuk menguasai 50 persen pangsa pasar di Indonesia. Sekarang jumlah pengguna internet mobile di sini sekitar 20 juta, jadi tiga tahun mendatang akan menjadi 40 atau 50 juta. Jadi kami mungkin akan berusaha untuk memiliki 20 juta pengguna.
Langkah apa yang akan kami tempuh merealisasikan target kami? Kami akan terus meningkatkan software kami. Kami adalah perusahaan global, dan kami ingin agar di Indonesia akan ada perusahaan lokal yang akan mendukung kami untuk memenuhi apa yang diinginkan konsumen.
Opera Software cukup agresif di Indonesia. Di sini mereka telah membangun komunitas, bekerjasama dengan operator, dan melakukan hal-hal lain. Apakah Anda juga akan melakukan hal yang sama?
YY: Hari ini adalah merupakan awal dari perjalanan. Yang kami perlukan adalah tiga tahun untuk mewujudkan target kami. Tentunya kami butuh waktu untuk bisa membangun ekosistem di sini, bekerja sama dengan operator telekomunikasi, atau vendor pembuat handset.
Tapi kami yakin bisa sukses di sini, sebagaimana kami berhasil melakukannya di India, Rusia, dan banyak negara yang sebelumnya didominasi oleh Opera Mini.
Jadi  Indonesia adalah negara ketiga selain China yang Anda incar?
YY: Indonesia adalah salah satu pasar terbesar di mana kami akan berinvestasi. Sebelumnya kami memang juga berinvestasi cukup besar, baik di India maupun di Rusia. Tapi, Indonesia akan menjadi salah satu negara kunci kami yang akan kami masuki. Dan bagi kami, ini merupakan bisnis jangka panjang, bukan bisnis jangka pendek
Apa saja kesamaan pengguna internet mobile Indonesia dengan China?
YY: Ada empat kesamaan antara Indonesia dengan China. Yang pertama adalah terminal (handset) yang mereka gunakan. Seperti di China, handset-handset Nokia, Sony Ericsson, dan ponsel berchipset MTK (ponsel-ponsel buatan China) cukup populer di kalangan pengguna internet mobile di Indonesia. Ini sangat berbeda dengan di AS yang lebih menggemari handset-handset Palm, iPhone, BlackBerry, dan lain-lain.
Selain itu, kesamaan lainnya adalah kelompok usia pengguna internet mobile di sini sama dengan China yakni pengguna berusia muda, energetik, dan lain-lain. Berikutnya, seperti di China, orang Indonesia membeli handset di pasar terbuka. Ini beda dengan Korea dan Jepang, di mana handset banyak ditentukan oleh operator telekomunikasi yang biasanya mengunci ponsel tersebut.
Yang terakhir adalah, orang Indonesia banyak menggunakan internet untuk mengakses informasi, jejaring sosial. Dengan kesamaan-kesamaan karakter tadi, saya rasa kami memiliki pemahaman yang lebih baik daripada Opera Mini untuk menyediakan browser yang cocok dengan orang Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar