Wabah situs jejaring sosial telah menjamur di seluruh masyarakat di dunia. Dari anak kecil hingga orang tuapun tidak mau disebut ketinggalan jaman karena tidak memiliki akun di situs jejaring sosial terkenal seperti facebook, twitter, dan sebagainya. Beragam tujuanpun diungkapkan mereka sebagai alasan mengapa mereka harus memiliki akun jejaring sosial. Alasan paling klasik adalah agar mereka selalu bisa berhubungan dengan orang-orang terdekat mereka atau bahkan untuk mencari teman baru.
Untuk sebagian orang tidak puas dengan hanya memiliki akun saja, tetapi merekapun mencoba untuk membangun situs jejaring sosial ala mereka sendiri. Seperti yang telah dilakukan oleh Tim Ngapak Media Network yang membangun situs jejaring sosial bernama ‘Kayakiye’. Situs yang diadopsi dari Facebook ini disesuaikan dengan sasaran penggunanya yaitu warga di wilayah ‘ngapak’ (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Tegal, Brebes, Pemalang). Salah satu keunikan dari Kayakiye adalah bahasanya yang menggunakan bahasa ‘ngapak’ sebutan dari bahasa daerah sekitar Banyumas.
“Kayakiye dibangun untuk menjaring warga baik yang berada di wilayah ngapak ataupun diluar yang memiliki hubungan dengan daerah ini “, ungkap Andi, salah satu software developer Ngapak Media Network yang ditemui di rumahnya. ” situs ini menggunakan bahasa ngapak, bahasa asli daerah kami agar masyarakat nyaman sekaligus melestarikan bahasa daerah kami”, lanjut Andi.
Situs ini masih versi beta dan akan terus dikembangkan seiring dengan masukan-masukan yang diberikan oleh masyarakat.
Jadi untuk anda warga ‘ngapak’ silahkan bergabung di jejaring sosial ngapak ‘Kayakiye’.
Antusiasme masyarakat dalam menerima kemajuan teknologi sangatlah tinggi. Apalagi bila ada teknologi yang menyatukan sebuah budaya, daerah, ataupun adat dalam masyarakat. Seperti yang terjadi pada sebuah situs jejaring sosial ‘Kayakiye.com’ yang mengangkat kebudayaan ‘ngapak’ sebagai bahasa daerah asli dari Kabupaten Banyumas dan sekitarnya menjadi bahasa yang digunakan dalam situs tersebut.
Meskipun belum ada peluncuran secara resmi dari ‘Kayakiye’ yang masih ber-versi beta ini, namun hanya dalam satu minggu sejak diperkenalkan kepada masyarakat sudah memiliki sebanyak 3.500-an anggota.
”Antusiasme masyarakat sangat besar terhadap Kayakiye karena mereka merasa seperti di rumah sendiri saat berinteraksi dengan teman dan saudara-saudara mereka melalui Kayakiye”, ungkap Andi pengelola situs Kayakiye.com, ” dalam satu minggu perkenalannya sudah mencapai 3.600 orang yang mendaftar akun Kayakiye dan masih bisa meningkat terus “, jelas Andi. Sampai awal Januari 2011, sudah terdaftar hampir 18.000 akun, termasuk akun alif.
Beberapa fiturpun ditambahkan agar member semakin betah seperti vitur ‘GimGiman’ (game), tombol untuk membatalkan status. Namun terlihat masih banyak kosa kata Jawa Ngapak yang belum tepat, kadang masih "Inggris" banget atau "Indonesia" sekali, misal : keanggotaan, statistik, kegiatan, login, feed berita dan lain-lain, sehingga kesan ngapaknya kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar